Bappeda Bombana Terima Kunjungan dari Kementerian Perhubungan

Komentar
X
Bagikan

ChanelTujuh.com-BOMBANA-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bombana menerima kunjungan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada Selasa 11 Juni 2024

Kunjungan tersebut dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam rangka melakukan survei pekerjaan untuk studi penyusunan dokumen evaluasi lingkungan hidup.

Kunjungan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Bombana untuk mengkaji dampak lingkungan dari proyek-proyek infrastruktur perhubungan yang direncanakan di wilayah tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, tim dari Kementerian Perhubungan diterima oleh para pejabat Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bombana dan pejabat terkait.

Bertempat di ruang Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bombana, pertemuan tersebut membahas langkah-langkah yang akan diambil dalam proses studi evaluasi lingkungan hidup yang akan dilakukan.

 

 

Pihak Kementerian Perhubungan menekankan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap tahap perencanaan dan pembangunan infrastruktur perhubungan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan hidup di Kabupaten Bombana.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bombana, Ibu Nur Piarni M, S.Kep.NS., M.Kes, menyambut baik kunjungan ini sebagai wujud komitmen bersama untuk mengembangkan wilayah dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Selain itu, kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan konektivitas dan pelayanan transportasi di Kabupaten Bombana secara berkelanjutan.

Beberapa hal yang diprtik dalam kunjungan kementrian tersebut antara lain perencanaan Tata Ruang yang Terintegrasi  yang mencakup penggunaan lahan yang bijaksana, zona perlindungan lingkungan, dan area pengembangan.

Rencana tersebut harus mencakup kajian dampak lingkungan yang mendalam dan memperhitungkan potensi perubahan iklim.

Selanjutnya yakni  adanya peta risiko untuk mengidentifikasi area yang rentan terhadap bencana alam atau dampak lingkungan, sehingga pengembangan dapat diarahkan ke area yang kurang rentan.

Hal lain yakni  Pendekatan Berbasis Ekosistem dan Pengelolaan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan serta Teknologi dan Inovasi

 

 

Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan atau teknologi hijau untuk pembangunan infrastruktur, seperti sistem energi terbarukan (solar, angin), teknologi hemat energi, dan material bangunan yang berkelanjutan.

Serta merancang infrastruktur yang meminimalkan dampak lingkungan, seperti pengelolaan air hujan, sistem pengolahan limbah yang efisien, dan transportasi berkelanjutan.

Dingatkan pula akan Keterlibatan dan Partisipasi Masyarakat. Diantaranya mengajak masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa kebutuhan dan kekhawatiran mereka diperhitungkan. Serta edukasi dan kesadaran lingkungan

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan strategi ini, pengembangan wilayah dapat dilakukan dengan cara yang mempertimbangkan keseimbangan lingkungan, sehingga memberikan manfaat jangka panjang baik bagi masyarakat maupun lingkungan.

“Intinya itu, mereka ingin memastikan bahwa proyek infrastruktur perhubungan dapat dilaksanakan dengan dampak minimal terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar Husrifnah kepala Bappeda Bombana secara terpisah

Dia menjelaskan semua itu untuk Kolaborasi dan Kemitraan. Seperti Kemitraan dengan Pihak Ketiga atau Bekerja sama dengan lembaga lingkungan, lembaga non-pemerintah, dan komunitas lokal untuk mengoptimalkan pengelolaan dampak dan mencari solusi yang inovatif.

Selain itu Berbagi pengalaman dan pembelajaran dengan proyek-proyek serupa untuk meningkatkan praktik pengelolaan lingkungan di masa depan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, proyek infrastruktur perhubungan dapat dilaksanakan dengan dampak minimal terhadap lingkungan dan masyarakat.

“Pendekatan ini memastikan bahwa pengembangan infrastruktur tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas sekitar,” tukasnya (ADV)

 

.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *