ChanelTujuh.com-BOMBANA- Dinas Sosial Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, menyalurkan bantuan paket permakanan siap saji kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Anak AL Furqan atau Pesantren Hidayatullah Bombana, Kamis 11 Januari 2024.
Bantuan paket permakanan tersebut diterima oleh Ibrahim, guru pembina di LKS Hidayatullah Bombana. Paket permakanan tersebut berupa makanan siap saji yang terdiri dari nasi, lauk pauk, dan sayur.
Pada kesempatan tersebut, Karman, pejabat fungsional Dinas Sosial yang menangani bagian teknis bantuan di bidang kebencanaan, saat menyalurkan bantuan bersama-sama personil Tagana.
Sarman menegaskan bantuan permakanan tersebut merupakan salah satu bentuk intervensi sosial yang penting untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar gizi bagi anak-anak sekaligus sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap anak-anak kurang mampu yang hidup dalam panti sosial.
“Bantuan permakanan ini merupakan salah satu jenis bantuan sosial yang diberikan khususnya bagi korban bencana, namun dalam aturan SOP ketika dalam kurun waktu selambat-lambatnya dalam 3 bulan sebelum memasuki kadaluwarsa tidak tersalurkan maka barang itu harus segera bisa dimanfaatkan,” ujar Karman.
“Pendistribusiannya bisa melalui panti-panti sosial terutama panti anak yatim atau disalurkan kepada lansia terlantar,” tambahnya.
Sementara itu, Ibrahim, guru pembina di LKS Hidayatullah Bombana, menyampaikan terima kasih atas bantuan makanan siap saji dari Dinas Sosial. Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak di panti.
“Alhamdulillah, kami dari pengurus Pesantren Hidayatullah atau LKS Al Furqon Hidayatullah sangat berterima kasih atas bantuan makanan siap saji dari Dinas Sosial. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak di panti,” kata Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, bantuan tersebut memberikan pengalaman baru bagi anak-anak panti. Karena mereka tidak pernah menyaksikan atau melihat makanan seperti ini sebelumnya. Selain itu, bantuan ini juga membantu memenuhi kebutuhan konsumsi harian untuk sekitar 40 anak-anak yang tinggal di pesantren.
“Tentu saja beberapa hari ke depan konsumsi harian bisa terpenuhi untuk sekitar 40 anak-anak yang tinggal di pesantren. Dengan adanya pilihan menu baru yang berbeda seperti biasanya, tentunya anak-anak dapat pengalaman baru bagaimana cara memasaknya,” ujar Ibrahim.
Selain kebutuhan makanan, Ibrahim juga menambahkan bahwa anak-anak membutuhkan perlengkapan lainnya seperti perlengkapan mandi dan perlengkapan tempat tidur.
” Anak-anak di pesanteran disini selain kebutuhan makanan, perlengkapan mandi dan perlengkapan tempat tidur juga di perlukan ” Tutupnya. (ADV)