JAGA STABILITAS HARGA DI DAERAH, BURHANUDDIN IKUTI RAKOR TPID SULTRA

Komentar
X
Bagikan

 

ChanelTujuh-BOMBANA – Guna menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mengantisipasi lonjakan inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 Hijriah,

Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si., turut hadir dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Tenggara Bersama bupati 17 kabupaten dan kota 12 Maret 2025

Rapat ini dipusatkan di Kota Kendari dan diikuti secara virtual oleh para kepala daerah, termasuk Bupati Burhanuddin yang hadir melalui Zoom Meeting dari Bombana.

Mengangkat tema “Strategi Pengendalian Inflasi Jelang HBKN Idulfitri 1446 H”, pertemuan ini dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka, SE., M.M., selaku Ketua TPID Provinsi Sulawesi Tenggara.

Rapat koordinasi ini menjadi forum strategis antar pemerintah kabupaten/kota untuk membahas langkah-langkah konkret dalam pengendalian inflasi daerah yang cenderung meningkat saat memasuki bulan Ramadhan hingga Idulfitri.

Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka menggarisbawahi pentingnya sinergi antardaerah, termasuk antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, Bulog, dan stakeholder lainnya, guna memastikan distribusi pangan berjalan lancar, harga terkendali, serta ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap aman menjelang lebaran. Ia mengajak seluruh TPID kabupaten/kota untuk aktif memantau harga pasar dan stok pangan di wilayah masing-masing serta mempercepat realisasi program pasar murah atau operasi pasar.

Menanggapi isu-isu yang dibahas dalam rapat, Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si., memberikan tanggapan terkait strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Bombana. Ia menyatakan bahwa forum TPID ini sangat penting untuk menyatukan langkah seluruh kepala daerah di Sulawesi Tenggara dalam menghadapi tantangan ekonomi menjelang HBKN Idulfitri.

 

 

“Rapat ini sangat penting untuk menyusun strategi yang efektif dalam mengendalikan inflasi. Kita harus memastikan bahwa masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan tenang, tanpa khawatir terhadap kenaikan harga yang tidak terkendali. Pemerintah daerah harus bekerja sama dengan berbagai pihak agar distribusi bahan pokok tetap lancar dan harga tetap stabil,” ungkap Bupati Burhanuddin dalam pernyataannya secara daring.

Bupati Burhanuddin juga menyoroti bahwa salah satu penyebab utama inflasi musiman adalah kurangnya koordinasi distribusi dan pengawasan di tingkat lokal. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh perangkat daerah, mulai dari dinas perdagangan, dinas ketahanan pangan, hingga satuan tugas pasar, untuk aktif melakukan monitoring harga dan stok pangan di tingkat kecamatan dan desa.

Dalam paparannya, Bupati Bombana memaparkan beberapa langkah yang telah dan akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Bombana sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi gejolak harga menjelang Idulfitri:

Antara lain Penyelenggaraan Pasar Murah di Beberapa Kecamatan Strategis,
Penguatan Data dan Informasi Harga Harian, Peningkatan Koordinasi Antarsektor.
Imbauan kepada ASN dan Masyarakat, Sorotan pada Distribusi dan Spekulasi Harga

Bupati Burhanuddin secara khusus menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi barang dan stok pangan di gudang, terutama menjelang hari raya. Ia menegaskan bahwa salah satu ancaman utama stabilitas harga adalah praktik spekulasi dan penimbunan barang oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Pengawasan harus dilakukan dari hulu ke hilir. Kita tidak boleh lengah terhadap spekulan yang memainkan harga demi keuntungan pribadi. Saya minta seluruh camat dan OPD turun langsung ke lapangan untuk memastikan distribusi barang berjalan lancar,” ujarnya tegas.

 

 

Bupati Bombana berharap agar hasil dari rapat koordinasi TPID ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk aksi nyata di lapangan. Ia mengajak seluruh kepala daerah untuk terus menjaga semangat kolaborasi demi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Kita harus punya komitmen bersama. Inflasi bukan hanya soal angka, tapi tentang dampaknya terhadap keseharian rakyat. Mari kita wujudkan Ramadhan dan Idulfitri yang damai dan terjangkau bagi seluruh masyarakat,” pungkas Burhanuddin.

Rapat Koordinasi TPID se-Sulawesi Tenggara ini ditutup dengan kesepakatan sejumlah poin penting, di antaranya pelaksanaan operasi pasar serentak, pengawasan distribusi komoditas strategis, serta pembentukan Satgas Pangan Daerah yang aktif selama Ramadhan hingga pasca Idulfitri.

Dengan partisipasi aktif Pemerintah Kabupaten Bombana, diharapkan strategi pengendalian inflasi yang telah dirancang bersama ini dapat diimplementasikan secara maksimal di lapangan, demi menjaga daya beli masyarakat dan kelancaran pasokan bahan pokok di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara (ADV)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *