KilasSultra.com– Pemerintah Kabupaten Bombana terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan dunia usaha dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di daerah.
Hal ini terbukti dengan terselenggaranya acara Forum Bisnis dan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Bombana.
Acara yang mengangkat tema “Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Tahun 2025-2030” ini resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Edy Suharmanto, di Balai Rakyat Bombana pada Senin, 9 Desember 2024.
Acara ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta, khususnya para pelaku usaha muda yang tergabung dalam HIPMI Bombana.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto, menekankan pentingnya sinergi antara dunia usaha dengan pemerintah dalam menyongsong masa depan yang lebih baik, khususnya dalam menghadapi tantangan pemerintahan yang akan datang pada periode 2025-2030.
Edy Suharmanto menyampaikan bahwa dunia usaha, khususnya yang dimotori oleh generasi muda, memegang peranan penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi daerah. Menurutnya, sektor usaha yang tumbuh dengan baik akan menjadi penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendorong pemerataan pembangunan di daerah.
“Kami berharap dialog ini melahirkan rekomendasi yang dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah ke depan, terutama dalam mendukung sektor pertumbuhan ekonomi,” Ucap Edy Suharmanto
Dia menegaskan sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, Bombana memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Namun, untuk mewujudkan itu semua, kita membutuhkan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha yang semakin kuat.
“Melalui acara seperti ini, kita berharap bisa menjalin komunikasi yang lebih baik, membangun optimisme bersama, serta mencari solusi dari berbagai tantangan yang ada,” ujar Edy Suharmanto saat membuka acara.
Dia juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi periode pemerintahan yang akan datang, yakni 2025-2030, pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dengan memberikan berbagai kemudahan bagi pengusaha, baik yang baru mulai maupun yang sudah berpengalaman.
Selain berbicara mengenai optimisme dunia usaha, dalam acara tersebut juga dibahas berbagai peluang kemitraan antara pengusaha muda dengan pemerintah daerah. HIPMI Bombana yang menjadi penyelenggara, memiliki peran yang sangat penting dalam menjembatani aspirasi pengusaha muda untuk terlibat langsung dalam pembangunan ekonomi daerah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua BPC HIPMI Bombana, Arsan Arsyad, menyampaikan visi HIPMI untuk menjadikan pengusaha lokal sebagai penggerak ekonomi daerah. Ia menekankan bahwa HIPMI adalah wadah yang terbuka bagi semua pengusaha, baik kecil maupun besar.
“HIPMI siap menjadi mitra pemerintah dalam mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja. Kami ingin memastikan semua pengusaha muda di Bombana memiliki akses yang sama untuk berkembang,” ujar Arsan
Dia mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini harus memiliki semangat yang tinggi dalam berwirausaha dan menggali potensi ekonomi daerah.
“Kami melihat banyak potensi usaha yang bisa dikembangkan di Bombana, baik itu di sektor pariwisata, pertanian, perikanan, hingga UMKM. Untuk itu, kami berharap adanya dukungan yang lebih besar dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang mempermudah akses usaha dan pendanaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arsan juga mengungkapkan bahwa HIPMI Bombana siap mendukung pemerintah dalam mempersiapkan pelaku usaha untuk menyambut peluang-peluang yang akan datang, terutama dalam rangka persiapan menyongsong pemerintahan 2025-2030.
Dalam forum diskusi yang juga menjadi bagian dari acara ini, sejumlah narasumber dari berbagai sektor usaha memberikan paparan mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dunia usaha di Bombana. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bombana.
Mendengar masukan tersebut, Edy Suharmanto berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada sektor UMKM di Bombana dengan berbagai program pendampingan yang melibatkan instansi terkait. Ia juga berencana untuk meningkatkan program pelatihan dan pemberdayaan bagi pelaku UMKM agar lebih siap menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Dalam sesi dialog publik yang berlangsung setelah acara pembukaan, berbagai pihak yang hadir, baik pengusaha, akademisi, maupun praktisi, turut memberikan masukan dan pendapat mengenai bagaimana dunia usaha dan pemerintahan bisa saling mendukung dalam menghadapi perubahan yang akan datang. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide konstruktif yang dapat diterapkan dalam kebijakan pembangunan ekonomi daerah. (ADV)