ChanelTujuh-Hari ini, tepat pada tanggal 18 Desember, Kabupaten Bombana memperingati Hari Jadi yang ke-21 dengan sebuah rapat paripurna yang berlangsung di gedung DPRD Kabupaten Bombana. Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Bombana, Iskandar.
Rapat dihadiri oleh Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto, anggota DPRD, serta tokoh masyarakat, pejabat daerah, dan seluruh pihak yang turut serta dalam perayaan hari bersejarah bagi Bombana.
Dalam rapat paripurna tersebut, Ketua DPRD Bombana, Iskandar, menyampaikan sambutan yang penuh makna dan mengingatkan kembali seluruh hadirin mengenai sejarah panjang dan penuh perjuangan yang membawa Kabupaten Bombana menjadi seperti sekarang ini.
Iskandar menekankan bahwa 18 Desember adalah hari yang sangat penting karena menjadi tonggak lahirnya Kabupaten Bombana sebagai daerah otonom yang terpisah dari wilayah lainnya di Sulawesi Tenggara.
Dalam pemaparannya, Iskandar menjelaskan bahwa sejarah pembentukan Kabupaten Bombana bukanlah perjalanan yang mudah dan singkat.
“Hari ini, 18 Desember, adalah hari yang sangat bersejarah bagi kita semua, karena pada tanggal ini tepat 21 tahun yang lalu, Kabupaten Bombana resmi berdiri sebagai daerah otonom baru. Perjalanan menuju terbentuknya Bombana sebagai kabupaten memang sangat panjang dan melelahkan. Namun, dengan semangat juang yang tak kenal lelah dari masyarakat dan para pejuang, Bombana akhirnya bisa berdiri kokoh seperti sekarang,” ujar Iskandar.
Iskandar juga menceritakan bahwa sebelum menjadi Kabupaten Bombana, wilayah ini dahulunya merupakan bagian dari Kerajaan Moronene yang sudah ada sejak abad ke-17. Kerajaan Moronene yang terkenal dengan kekuatan dan pengaruhnya pada masa itu, menguasai wilayah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Bombana, serta beberapa daerah di sekitar Sulawesi Tenggara.
Seiring berjalannya waktu, wilayah Kerajaan Moronene kemudian berada di bawah kekuasaan Belanda, yang kala itu mulai mengatur wilayahnya dalam bentuk distrik-distrik. Pemerintah kolonial Belanda memisahkan Kerajaan Moronene menjadi beberapa distrik yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Buton. Proses ini berlangsung cukup lama dan memberikan pengaruh yang besar terhadap struktur pemerintahan dan administrasi di wilayah tersebut.
“Perubahan besar terjadi pada masa kolonial Belanda, yang memisahkan wilayah-wilayah kerajaan menjadi distrik-distrik di bawah Kesultanan Buton. Namun, meskipun daerah ini telah banyak mengalami perubahan pemerintahan, semangat untuk memiliki pemerintahan yang lebih mandiri tidak pernah padam,” tambah Iskandar.
Perjuangan panjang untuk memisahkan diri dari Kabupaten lain dan menjadi sebuah daerah otonom baru dimulai pada masa Pemerintah soekarno, setelah Indonesia merdeka. namun semangat otonomi daerah mulai tumbuh, dan masyarakat Bombana semakin menginginkan pemerintahan yang lebih dekat dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
Proses perjuangan untuk mendapatkan status sebagai Kabupaten Otonom Baru ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sejumlah pertemuan, pembahasan, dan lobi-lobi dilakukan oleh para tokoh masyarakat dan pemerintah setempat untuk mengusulkan pembentukan Kabupaten Bombana. Akhirnya, pada tanggal 18 Desember 2003, Kabupaten Bombana secara resmi lahir melalui undang-undang yang disahkan oleh pemerintah pusat.
“Proses panjang yang dilalui hingga Bombana menjadi kabupaten otonom ini adalah hasil dari perjuangan masyarakat dan pemerintah daerah yang tak kenal lelah. Proses tersebut tidak hanya membutuhkan waktu yang lama, tetapi juga pengorbanan dari berbagai pihak yang mendukung pemekaran Bombana. Dengan segala jerih payah mereka, pada akhirnya pada 18 Desember 2003, Bombana menjadi Kabupaten yang berdiri sendiri dan dapat menjalankan pemerintahan secara mandiri,” ungkap Iskandar.
Pada peringatan HUT Ke-21 Kabupaten Bombana tahun ini, Iskandar menyampaikan rasa syukur atas segala pencapaian yang telah diraih selama dua dekade terakhir. Menurutnya, meskipun Bombana telah mengalami banyak kemajuan, ada banyak tantangan yang masih harus dihadapi dalam membangun daerah ini menjadi lebih baik.
“Pada usia yang ke-21 tahun ini, kita patut bersyukur atas pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh Kabupaten Bombana. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan publik, dan kesejahteraan masyarakat. Namun, kita juga harus menyadari bahwa tantangan yang kita hadapi ke depan akan semakin besar. Oleh karena itu, mari kita jadikan peringatan HUT ini sebagai momen untuk semakin memperkuat komitmen kita dalam membangun Bombana menjadi lebih baik lagi,” tambah Iskandar.(ADV)